Minggu, 16 Februari 2014

photodioda



A.    Tujuan
1.      Mengetahui hubungan antara cahaya yang diterima terhadap resistansi photodioda

B.     Dasar Teori
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya,  jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.

Description: PhotodiodaDescription: simbol-photodioda
Gambar: Photodioda

Simbol dan bentuk photodioda hampir sama dengan LED, tetapi pada simbol photodioda arah dua panahnya menghadap ke dalam. Photodioda banyak digunakan sebagai sensor cahaya dalam dunia elektronika, karena sifatnya yang peka terhadap cahaya.
Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan sebuah dioda dengan sambungan p-n yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.
Prinsip kerja, karena photodioda terbuat dari semikonduktor p-n junction maka cahaya yang diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh photodioda.
Photodiode dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
            Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

Description: D:\fotodioda\BELAJAR TIADA HENTI  PERCOBAAN PHOTODIODA_files\2.png

Gambar : panjang gelombang yang dihasilkan oleh bahan photodioda yang berbeda
terhadap pengliatan mata

Photo dioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.

Description: D:\fotodioda\BELAJAR TIADA HENTI  PERCOBAAN PHOTODIODA_files\3.png

Dioda peka cahaya adalah jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya inframerah, cahaya tampak, ultra ungusampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai dari penghitung kendaraan di jalanumum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan dibidang medis.
Alat yang mirip dengan dioda peka adalah transistor foto (phototransistor). Transistorfoto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya.

Description: D:\fotodioda\BELAJAR TIADA HENTI  PERCOBAAN PHOTODIODA_files\4.png

Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan diodapeka cahaya. Hal ini disebabkan karena electron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian kolektornya. Namun demikian,waktu respons dari transistor foto secara umum akan lebih lambat dari pada dioda peka cahaya.
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photodiode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.

Description: D:\fotodioda\BELAJAR TIADA HENTI  PERCOBAAN PHOTODIODA_files\5.png
Gambar: struktur dioda

Sifat dari Photodioda adalah :
1.      Jika terkena cahaya maka resistansi nya berkurang
2.      Jika tidak terkena cahaya maka resistansi nya meningkat.

Berdasarkan teori mengenai dioda. Pada saat dioda dipasang reverse, maka arus tidak akan mengalir karena hambatan yg sangat besar sekali. Jadi bisa dikatakan ini dioda sebagai kondisi Open Circuit jika dianalogikan seperti sakelar. namun pada photodioda, hambatan yang besar tadi bisa menjadi kecil karena pengaruh cahaya yang masuk. Hal seperti ini bisa menyebabkan arus mengalir sehingga kondisi seperti ini bisa dikatakan sebagai Close Circuit jika dianalogikan seperti sakelar.

C.    Alat dan Bahan
1.      Seperangkat alat fotodioda






2.      Sumber cahaya

3.      Multimeter

4.      Kabel penghubung
5.      Power supply

6.      Mistar
D.    Langkah percobaan
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menghubungkan seperangkat alat fotodioda dengan sumber tegangan dan menghubungkannya ke multimeter.
3.      Menghubungkan sumber cahaya dengan power supply.
4.      Menghidupkan power supply dan mengatur tegangannya sebesar 2 volt.
5.      Mengatur jarak antara sumber cahaya dengan fotodioda.
6.      Mengulang langkah ke 5 dengan variasi jarak yang berbeda.
7.      Mencatat hasil resistansi yang diperoleh dari cahaya yang ditangkap oleh fotodioda dengan jarak yang telah ditentukan.
E.     Tabulasi Data

No
Jarak (cm)
Hambatan (kΩ)
1
20
2,3
2
25
2,5
3
30
3,0
4
35
3,5
5
40
4,5
6
45
4,5
7
50
5,5
8
55
5,5
9
60
6,0
10
65
6,5



Grafik

11/8/2013 16:58

Linear Regression for Data1_B:
Y = A + B * X

Parameter  Value                     Error
------------------------------------------------------------
A               2.17576                 2.24234
B               0.97939                 0.04998
------------------------------------------------------------

R               SD                         N                           P
------------------------------------------------------------
0.98974     2.27003                 10                          <0.0001
------------------------------------------------------------

F.     Pembahasan
Pada percobaan yang berjudul “fotodioda” dengan tujuan mengetahui hubungan antara cahaya yang diterima terhadap resistansi fotodioda. Alat dan bahan yang digunakan antara lain seperangkat alat photodioda, multimeter, power supply, sumber cahaya, kabel penghubung, mistar, dan lensa cembung untuk membantu memfokuskan sumber cahaya ke fotodioda.
Pada langkah percobaan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan kemudian menghubungkan seperangkat alat fotodioda dengan sumber tegangan dan kabel rangkaian fotodioda ke multimeter. Selanjutnya menghubungkan sumber cahaya dengan power supply dan menghidupkan power supply dengan mengatur tegangannya sebesar 2 volt. Berikutnya mengatur jarak antara sumber cahaya dengan fotodioda dan mengulangi langkah ke 5 dengan variasi jarak yang berbeda. Dan terakhir mencatat hasil resistansi yang diperoleh dari cahaya yang ditangkap oleh fotodioda dengan jarak yang telah ditentukan.
Cahaya yang diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron atau pun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh photodioda. Sifat dari fotodioda adalah jika semakin banyak cahaya yang diterima, maka nilai resistansi pada diode semakin kecil.
Dalam hukum kuadrat terbalik mendefinisikan hubungan antara pencahayaan dari sumber titik dan jarak. Rumus ini menyatakan bahwa intensitas cahaya per satuan luas berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya (pada dasarnya jari-jari).
E = I / d2

Dimana E = Emisi cahaya, I = Intensitas cahaya dan d = jarak

Dari data yang diperoleh pada percobaan, grafik yang kami peroleh berupa linier. Dimana jarak sebagai sumbu x dan hambatan sebagai sumbu y, semakin jauh jarak sumber cahaya ke fotodioda  maka hambatannya semakin besar. Sementara hubungan antara jarak dengan intensitas cahaya adalah berbanding terbalik sehingga jika dilihat hubungan antara intensitas cahaya dengan hambatan pada fotodioda semakin besar intensitas cahaya maka semakin kecil  hambatannya. Dari analisis grafik yang di fitting linier, persamaan garis yang diperoleh yaitu:

Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias,  memanfaatkan photo dioda ini pada  kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Sesuai teori di atas ,
Sifat dari Photodioda adalah :
1.      Jika terkena cahaya maka resistansi nya berkurang
2.      Jika tidak terkena cahaya maka resistansi nya meningkat













vcc
 

 


RL
 
Vout
 
Pada intensitas cahaya rendah resistansi dari photodiode tinggi sehingga arus tidak dapat diteruskan ke rangkaian pembanding, dan sebaliknya jika intensitas cahaya yang masuk  tinggi sehingga resistansi dari photodiode rendah mengakibatkan arus yang muncul akan diteruskan ke rangkaian pembanding sehingga Vout = Ip * RL.
           


G.    Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa potodioda yang dipasang dengan reverse bias menunjukkan jika intensitas cahaya yang datang tinggi resistansi pada diode akan rendah dan sebaliknya jika intensitas cahaya yang datang rendah maka resistansi pada photodiode akan tinggi.
H.    Daftar pustaka
Kurniawan,Irwan.Diktat Sensor dan tranduser.Jambi:Politehnik Jambi.      




Tidak ada komentar:

Posting Komentar